Pemilihan Duta Bahasa Sulawesi Tenggara 2014

18.14 Yusriani 0 Comments

Assalamu'alaikum  :)

Aku mau berbagi cerita tentang ajang yang baru aku ikuti yaitu Pemilihan Duta Bahasa Sulawesi Tenggara tahun 2014 yang dilaksanakan tanggal 25-27 September 2014. Ajang yang di adakan setia tahun ini di khususkan untuk putra & putri Sulawesi Tenggara karena putra & putri yang terpilih sebagai Duta Bahasa SULTRA nantinya akan diseleksi lagi untuk menjadi Duta Bahasa Nasional di Jakarta.
Aku tertarik untuk mengikuti ajang ini karena seperti tujuan ajang ini sendiri yaitu untuk melestarikan Bahasa Indonesia & Bahasa Daerah agar tidak punah khususnya di era globalisasi saat ini. Bahasa merupakan ciri khas dari suatu bangsa, nahh kalau Bahasa Indonesia & Bahasa Daerah sendiri sudah jarang digunakan bagaimana bisa kita melestarikan salah satu ciri dari bangsa kita sendiri?. Banyak muda-mudi saat ini yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia di campur dengan bahasa asing dalam berkomunikasi tapi yang lebih miris yaitu kebanyakan generasi muda malu untuk menggunakan bahasa daerahnya sendiri, umumnya karena mereka takut atau malu di sebut sebagai anak kampung (kampungan). Sikap gengsi seperti itulah yang harus dihilangkan, untuk tampil keren & gaul kamu tidak perlu malu menggunakan bahasa daerah justru dengan melestarikan bahasa daerah kamu itu sudah terlihat keren, tapi harus sesuai dengan konteks tempat kita berbicara. Tidak mesti harus menggunakan bahasa daerah setiap hari tapi setidaknya kita mengenal & tidak melupakan bahasa daerah.Untuk penggunaan bahasa Indonesia sendiri untuk saat ini cukup memprihatinkan apalagi dengan munculnya bahasa alay atau plesetan seperti "kali berubah jadi keles" "banget berubah jadi bingits" dsb. Mungkin untuk remaja seperti kita sudah tau apa makna sebenarnya dari kata-kata tersebut, tapi yang berdampak buruk yaitu pada anak kecil mereka akan ikut-ikutan menggunakan kata plesetan tersebut.

Ajang ini memberikan aku banyak pengalaman, membuat aku dapat belajar hal baru, merubah pola pikir aku, dan yang paling seru adalah dapat teman baru juga hehehe :). Kita bersaing secara sehat dan berusaha tampil sebaik mungkin juga saling menyemangati satu sama lain, benar-benar momen yang tidak terlupakan.












 

Untuk pakaian aku pake baju adat dari kain tenun dengan motif  khas suku Tolaki untuk menunjukkan bahwa aku cinta budaya suku aku yaitu Suku Tolaki, di pasangin dengan rok pensil dan untuk membuat tampil lebih elegan di tambah dengan jilbab satin berwarna kuning emas dan  tambahan aksesoris diatas jilbab. Cantikkaaaaan..? cantik doong? hehehe :D

 (NB: tulisan dibawah mungkin agak kurang baku, supaya lebih seru ceritanya hehehe)

Oh iya aku juga mau cerita awalnya ikutan pemilihan DUBAS SULTRA ini sebenarnya hanya untuk sekedar cari pengalaman, karena aku belum pernah ikut ajang seperti ini sebelumnya. Dan aku juga tipe orang yang malu dan gak PD tampil di depan banyak orang, tapi karena aku berpikir kalau aku seperti ini terus kapan aku berkembang? aku juga ingin berkembang & punya pengalaman seperti orang lain. Nah setelah mengumpulkan niat & keberanian buat ikutan ajang ini akhirnya tanggal 23 september aku kirim e-mail pendaftaran pemilihan DUBAS ke kantor Bahasa Sultra, tepat satu hari sebelum pendaftarannya di tutup.
Besoknya pas tanggal 24 aku dapat telpon dari pihak panitia bahwa aku lolos seleksi dan di undang untuk ikutan rapat teknis di kantor bahasa. Setelah tanya sama teman alamat kantor bahasa itu dimana dan ternyata letaknya nun jauuuuh disana dekat kantor gubernur. Kesana naik ojek dan udah terlambat pula ya ampun benar-benar gak ada persiapan waktu itu -__-. 

Pas sampe kesana ada masalah sedikit dengan tukang ojeknya (gak perlu lah aku cerita malu"in) soalnya hehehe. Dan ketemulah saya dengan teman baru namanya Mimi kita satu kampus tapi beda fakultas, anaknya kalem ciiin :D. Pas masuk ke ruangan ternyata sudah rame sama finalis dubas langsung masuk aja dengan tampang gak ada malu karena terlambat hihihi. Dan buruknya waktu itu badan lagi gak fit karena flu + batuk huhuhu, sampai gak yakin juga kalau bakal ikutan dengan kondisi kesehatan seperti itu.
Setelah pulang dari rapat teknis mikir keras bakal tetap ikutan atau gak, setelah chat sama Mimi terus curhat gitu sedikit dan dia malah anjurin untuk tetap ikutan acaranya. Tapi dia mundur soalnya besoknya ada ujian, dan gak boleh izin atau apapun alasannya ya tetap aja alpa. Dan akhirnya besoknya aku tetap ikutan ajang ini, hari pertama kita tes UKBI (Uji Kemampuan Bahasa Indonesia) semacam tes TOEFL tapi yang ini versi bahasa Indonesia. Hari kedua tes pembuatan & presentase makalah, tes yang ini sempat gugup karena kurang PD dengan materi yang aku bawakan -__-. Setelah itu tes wawancara, nah yang ini bagian aku suka apalagi pas tes wawancara psikologi dan ngomongnya pake bahasa Inggris, Alhamdulillah bisa menjawab pertanyaannya dengan bahasa Inggris dan ada satu momen yang ga bisa aku lupain yaitu saat pertanyaannya sudah berakhir jurinya ngomong ini ke aku "postur tubuh kamu bagus (padahal gak bagus amat kok :D ), kamu sebenarnya punya potensi yang bagus tinggal di kembangkan aja supaya potensinya itu muncul, dan kamu juga bahasa Inggrisnya bagus walaupun kamu bukan mahasiswa jurusan Bahasa Inggris (dia ngomong gini karena sebagian besar pesertanya dari jurusan Sastra & Pendidikan Bahasa Inggris) kamu tinggal mantapkan dengan menanmbah pengetahuan kosa kata & aku nambahin latihan speaking juga. Abis dikasih motivasi kayak gitu aku senang, senaaaaaang banget :D. Hari tes terakhir yaitu pementasan budaya aku milih untuk bawain lagu Tolaki yang judulnya "Osulabaga", sekedar info ini lagu favorit aku hehehe :D.

Setelah penampilan budaya waktunya untuk pengumuman finalis yang masuk 6 besar. Dan aku gak masuk 6 besar, agak sedih juga sih tapi aku mikir lagi pertama niat aku ikut ajang ini cuman sebatas mencari pengalaman dan menambah pengetahuan  bukan menjadi juara, yang kedua mungkin selama ikut tes aku kurang maksimal ngejalaninya dan yang ketiga Allah SWT punya rencana baik untuk aku, jadi untuk kesempatan kali ini Dia biarkan aku untuk gagal supaya bisa belajar dari kegagalan ini, belajar bahwa untuk menjadi seorang pememnang membutuhkan usaha yang maksimal dan doa pastinya. Yahh itulah cerita tentang pengalaman saya selama mengikuti seleksi Duta Bahasa.

Semoga kita menjadi generasi muda yang "Mencintai Bangsa Dengan Bahasa" agar identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak hilang khususnya di era globalisasi saat ini.

Terima kasih untuk Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara, terima kasih seluruh panitia dan dewan juri yang sangat membantu selama proses tes dan terima kasih juga buat teman-teman finalis Duta Bahasa Sulawesi Tenggara 2014, KALIAN LUAR BIASA! :)

Wassalam... ^^


0 komentar:

Thank you for visited my blog :)